Senin, 25 Februari 2013

Lelah Kaki dan Lelah Hati

Hanya sebuah harapan tak berkilauan
Tersapu kuas hitam Saat meraih bintang
Terombang-ambing, hanya bisa memandang
Maju sudah tak mampu Mundur sudah terlanjur
Hanya terdiam memikirkan hal yang tak pasti
menimbulkan titik air yang membuat garis di pipi,
Lelah kaki, lelah hati Tak mampu menjangkaunya
Berharap bintang jatuh dengan sendirinya
Tanpa paksaan, tanpa gugatan,
Menyerah adalah pantangan
Karena semua tanpa perubahan dan harapan
Menjadikan pilihan
Karena lelah hati dan lelah kaki tak tertahankan,

Di setiap pintaku padaNYA ,Aku selalu meminta
Jangan pernah ada lagi
Air mata yang menetes
Dan membasahi pori bahagaimu,
Cukuplah bagi insan ini saja
Meskipun kerap balutan asa
Keindahanmu menabur aroma
Rasa getirnya cinta yang pernah
Engkau manjakan dengan sahdunya
Lantunan kalimah-kalimah cintamu,
Kini…
Engkau hanyalah sebuah angin
Yang hanya menabur aroma rasa
Namun takkan pernah ter sentuh
Maupun ter lihat oleh insan ini,
Dengan samarnya ratapan ini meratap
Dengan menangisnya batin ini
Memanggilmu ku gemakan rinduku
Di titian mega bersama gemuruhnya
Sang bayu yang kan selalu berhembusan
Di sampingmu kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar